Banyak pahlawan - pahlawan yang terlahir dari pangkuan Pondok Pesantren. Seperti : KH. Hasyim Asyari, KH. Ahmad Dahlan, KH. Zainul Arifin, dan masih banyak lagi. Mereka berjuang merebut kembali hak- hak yang dirampas oleh bangsa asing. Mereka rela menumpahkan darahnya, memberikan nyawanya agar Indonesia bisa kembali bersinar tanpa adanya gangguan dari dalam. Namun, apa yang kita berikan kepada mereka tidak cukup. Kita bahkan memberikan harta kita kepadarakyat lain, kepada bangsa- bangsa itu. Kita rela diperas otak kita, dirammpas Sumber Daya Alam kita yang notabennya adalah surga dunia milik Indonesia tercinta ini. Bahkan kita bisa melihat bagaimana sikap anak - anak bangsa sekarang, yang bisa kita sebut dengan "Masih Buta Dunia" Mereka tak tahu apa yang membuat bangsa bangga terhadap mereka , hanya bermain game handphone ber sosialmedia, ataupun mabuk- mabukkan. Lalu jika keadaan bangsa sepetiini, masih adakah peimpin yang sanggup menngantikan pahlawan -pahlawan kita. Seperti kata Pendiri sekaligus pengasuh Pesantren Modern Al amanah, KH.Nurcholis Misbah, "Kualitas bangsa tergantung oleh kualitas Santri.". Maka daripada itu, mari kita berpikir kristis. Bersikap inovatif, Agar mewujudkan bangsa yang lebih baik sekaligus menghadirkan pemimpin yang bisa merubah, bahkan mengganti pikiran sampah mereka menjadi pikiran yang bernilai emas.Semoga saja.
Selasa, 23 Oktober 2018
Hari Santri Semangat Baru Menuju Pemimpin Bangsa Baru
Ada apakah pada tanggal 22 Oktober? Banyak umat islam yangmengucapkan ataupun merayakan dengan upacara bendera di sekolah berbasis islami. Jawabannya adalah Hari Santri Nasional. Mengapa dirayakan? Karena menghargai para pahlawan yang berstatus santri yang telah membantu Indonesia meraih kejayaan proklamasi melawan para penjajah- penjajah bangsa yang tak tahu diri. Kapan diresmikan Hari Santri Nasional? Diresmikan pada tanggal 22 Oktober 2015 oleh Presiden RI yaitu Joko Widodo.
Banyak pahlawan - pahlawan yang terlahir dari pangkuan Pondok Pesantren. Seperti : KH. Hasyim Asyari, KH. Ahmad Dahlan, KH. Zainul Arifin, dan masih banyak lagi. Mereka berjuang merebut kembali hak- hak yang dirampas oleh bangsa asing. Mereka rela menumpahkan darahnya, memberikan nyawanya agar Indonesia bisa kembali bersinar tanpa adanya gangguan dari dalam. Namun, apa yang kita berikan kepada mereka tidak cukup. Kita bahkan memberikan harta kita kepadarakyat lain, kepada bangsa- bangsa itu. Kita rela diperas otak kita, dirammpas Sumber Daya Alam kita yang notabennya adalah surga dunia milik Indonesia tercinta ini. Bahkan kita bisa melihat bagaimana sikap anak - anak bangsa sekarang, yang bisa kita sebut dengan "Masih Buta Dunia" Mereka tak tahu apa yang membuat bangsa bangga terhadap mereka , hanya bermain game handphone ber sosialmedia, ataupun mabuk- mabukkan. Lalu jika keadaan bangsa sepetiini, masih adakah peimpin yang sanggup menngantikan pahlawan -pahlawan kita. Seperti kata Pendiri sekaligus pengasuh Pesantren Modern Al amanah, KH.Nurcholis Misbah, "Kualitas bangsa tergantung oleh kualitas Santri.". Maka daripada itu, mari kita berpikir kristis. Bersikap inovatif, Agar mewujudkan bangsa yang lebih baik sekaligus menghadirkan pemimpin yang bisa merubah, bahkan mengganti pikiran sampah mereka menjadi pikiran yang bernilai emas.Semoga saja.
Banyak pahlawan - pahlawan yang terlahir dari pangkuan Pondok Pesantren. Seperti : KH. Hasyim Asyari, KH. Ahmad Dahlan, KH. Zainul Arifin, dan masih banyak lagi. Mereka berjuang merebut kembali hak- hak yang dirampas oleh bangsa asing. Mereka rela menumpahkan darahnya, memberikan nyawanya agar Indonesia bisa kembali bersinar tanpa adanya gangguan dari dalam. Namun, apa yang kita berikan kepada mereka tidak cukup. Kita bahkan memberikan harta kita kepadarakyat lain, kepada bangsa- bangsa itu. Kita rela diperas otak kita, dirammpas Sumber Daya Alam kita yang notabennya adalah surga dunia milik Indonesia tercinta ini. Bahkan kita bisa melihat bagaimana sikap anak - anak bangsa sekarang, yang bisa kita sebut dengan "Masih Buta Dunia" Mereka tak tahu apa yang membuat bangsa bangga terhadap mereka , hanya bermain game handphone ber sosialmedia, ataupun mabuk- mabukkan. Lalu jika keadaan bangsa sepetiini, masih adakah peimpin yang sanggup menngantikan pahlawan -pahlawan kita. Seperti kata Pendiri sekaligus pengasuh Pesantren Modern Al amanah, KH.Nurcholis Misbah, "Kualitas bangsa tergantung oleh kualitas Santri.". Maka daripada itu, mari kita berpikir kristis. Bersikap inovatif, Agar mewujudkan bangsa yang lebih baik sekaligus menghadirkan pemimpin yang bisa merubah, bahkan mengganti pikiran sampah mereka menjadi pikiran yang bernilai emas.Semoga saja.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Sekolah Tuhan
Pendidikan adalah salah satu hal yang penting bagi setiap insan. Sekarang, banyak sekolah yang banyak memiliki visi untuk memberiajaran ak...
-
Nah, ketemu lagi nih di blog gue. Oh iya sebelumnya aku belum salam nih ke kalian. As...
-
Pendidikan adalah salah satu hal yang penting bagi setiap insan. Sekarang, banyak sekolah yang banyak memiliki visi untuk memberiajaran ak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar